Atmosfer kita terdiri dari sangat banyak komponen, sehingga jika berkolaborasi akan menghasilkan fenomena atmosfer yang unik dan indah juga menakjubkan, seperti yang berikut ini:
1. Sun Dog
Sering disebut juga Parhelion, Matahari Semu, atau Matahari Bayangan. Sun Dog adalah suatu fenomena optis yang menampakkan titik-titik terang di langit, seringkali pada cincin halo di sekeliling Matahari. Sundog tampak sebagai pancaran cahaya berwarna di kiri-kanan Matahari sehingga matahari tampak ada 3.
Sering disebut juga Parhelion, Matahari Semu, atau Matahari Bayangan. Sun Dog adalah suatu fenomena optis yang menampakkan titik-titik terang di langit, seringkali pada cincin halo di sekeliling Matahari. Sundog tampak sebagai pancaran cahaya berwarna di kiri-kanan Matahari sehingga matahari tampak ada 3.
2. Fenomena Brocken
Fenomena Brocken merupakan salah satu fenomena alam dimana cahaya Matahari yang dihasilkan memantulkan bayangan suatu benda dengan kabut. Dinamai demikian karena fenomena ini sering terlihat di gunung Brocken, Jerman.
3. Fatamorgana
Biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana adalah pembiasan cahaya melalui kepadatan yang berbeda, sehingga bisa membuat sesuatu yang tidak ada menjadi seolah ada. Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin. Kata ‘Fatamorgana’ adalah nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa.
Biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana adalah pembiasan cahaya melalui kepadatan yang berbeda, sehingga bisa membuat sesuatu yang tidak ada menjadi seolah ada. Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin. Kata ‘Fatamorgana’ adalah nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa.
4. Debu Berlian
Ini adalah sebuah fenomena meteorologika di mana kristal es mikroskopik terbentuk di udara tanpa memerlukan “seed”. Fenomena ini hanya dapat terjadi pada suhu atau di bawah dynamic arrest air pada titik -39 °C, jauh lebih rendah dari titik bekunya pada 0 °C. Dapat terjadi dalam bentuk cair di bawah titik bekunya dikenal sebagaipendinginan super. Debu berlian biasanya terjadi di Antartika. Kabut es dapat menyebabkan berbagai tipe halo.
Ini adalah sebuah fenomena meteorologika di mana kristal es mikroskopik terbentuk di udara tanpa memerlukan “seed”. Fenomena ini hanya dapat terjadi pada suhu atau di bawah dynamic arrest air pada titik -39 °C, jauh lebih rendah dari titik bekunya pada 0 °C. Dapat terjadi dalam bentuk cair di bawah titik bekunya dikenal sebagaipendinginan super. Debu berlian biasanya terjadi di Antartika. Kabut es dapat menyebabkan berbagai tipe halo.
5. Aurora
Adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis . Fenomena aurora di sebelah Selatan dikenal dengan Aurora Australis.
6. Halo
Halo di Padang, Sumatera Barat
Adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal espada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.
Halo di Padang, Sumatera Barat
Adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal espada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.
7. Pijaran Ekor
Pijaran ekor atau afterglow adalah cahaya lengkungan tinggi berwarna merah muda atau keputih-putihan yang muncul di langit karena partikel debu yang sangat halus tergantung di wilayah atmosfer tinggi. Suatu pijaran ekor mungkin muncul di atas awan tertinggi pada saat senja, atau dipantukan dari padang salju di daerah pegunungan setelah Matahari terbenam. Partikel menghasilkan efek penyebaran pada sebagian komponen cahaya putih.
Pijaran ekor atau afterglow adalah cahaya lengkungan tinggi berwarna merah muda atau keputih-putihan yang muncul di langit karena partikel debu yang sangat halus tergantung di wilayah atmosfer tinggi. Suatu pijaran ekor mungkin muncul di atas awan tertinggi pada saat senja, atau dipantukan dari padang salju di daerah pegunungan setelah Matahari terbenam. Partikel menghasilkan efek penyebaran pada sebagian komponen cahaya putih.
Setelah letusan dari gunung berapi Krakatoa pada 1883, serangkaian warna kemerahan seperti Matahari terbenam tampak di seluruh dunia. Hal ini disebabkan jumlah partikel sangat halus yang sangat banyak yang terbang sangat tinggi karena letupan gunung berapi, dan kemudian secara global terserap oleh arus atmosfer tinggi.
8. Sinar Krepuskular
Sinar krepuskular merupakan suatu fenomena alam ketika cahaya Matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya Matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek
Sinar krepuskular merupakan suatu fenomena alam ketika cahaya Matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya Matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek
9. Sinar Antikepruskular
Sinar antikrepuskular adalah berkas sinar yang mirip dengan sinar krepuskular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari. Cahaya ini terjadi ketika sinar krepuskular yang muncul dari Matahari terbit atau tenggelam. Fenomena ini juga terjadi karena sinar Matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti sinar krepuskular, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan Matahari
Sinar antikrepuskular adalah berkas sinar yang mirip dengan sinar krepuskular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari. Cahaya ini terjadi ketika sinar krepuskular yang muncul dari Matahari terbit atau tenggelam. Fenomena ini juga terjadi karena sinar Matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti sinar krepuskular, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan Matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar